Selasa, 22 Oktober 2019
Belum selesai
Bintang-bintang kita yang setiap hari ingin selalu kulihat dari teras rumah kini murung dan pergi lagi, sementara kamupun ikut pergi.
Banyak kisah yang ku tahu, walau tak pernah kau buka.
Semoga kamu tetap dengan kata "tak pernah berniat untuk berhenti apapun".
Semoga saat menemani bulan-bulan kemarin kau menyayangiku dengan sungguh.
Tak ada tulisan yang sia-sia.
Jangan berhenti saling mendo'akan yang baik, aku ingin melihatmu dengan seragam akpolmu, ingin melihatmu bermain drum, melihatmu tanding, melihatmu bahagia.
Kudo'akan selalu.
Kau pasti berbahagia.
Minggu, 21 April 2019
Pulang
Sesekali menatap hujan, membiarkan pandangan menikmati setiap detik hujan
Lalu merasakan damainya, hingga pemiliknya terbawa suasana dan merasakan damainya juga
Aku tak melihatmu pada setiap detik hujan
Namun kudapat merasakan hadirnya kamu bila kupejamkan mata
Terkadang gemuruh mengganggu pandangan dan pendengaran, terkadang juga takut akan hal itu.
Aku takut tidak boleh memikirkanmu lagi saat hujan. Dan sepertinya kali ini aku tak boleh memikirkanmu. Aku tak membencimu gemuruh, aku mengerti.
Aku akan selalu berterima kasih dan memaafkanmu
Kamu berhasil menipu hati ini, kamu membiarkan bintang-bintang terus menetap di kepalaku dan kamu sendiri pergi
Aku baik-baik saja, janji
Kamu pulang untuk bahagia
Terima kasih
Minggu, 31 Maret 2019
Cara
Sore, hujan, payung, sepeda,
jalan yang terlihat jelas, kayuhan damai, dan
gadis yang memimpikan segala hal.
Terkadang juga benci bermimpi.
Apapun, mereka bebas berkata.
Mungkin itulah cara mereka menikmati dunianya,
semprotan genangan air dari orang yang tak tahu bagaimana cara menikmati hujan, menciptakan senyuman gadis ini.
Terimakasih, aku menikmati hujan hari ini.
Cara melihat duniaku, merasakan udaranya.
Kutahu
Pesanmu tak kubuka,
tetap kupastikan rindumu mendapat ruang luas di sini
Sampai bertemu nanti, hujan